Sunday, 24 August 2014

PEMBAHASAN AKTA PT PASAL 16 - 20


DEWAN KOMISARIS               
Pasal 16.                    
1.   Dewan Komisaris terdiri dari seorang atau  lebih anggota Dewan Komisaris, apabila     -diangkat lebih dari seorang anggota Dewan  Komisaris, maka seorang diantaranya dapat   diangkat sebagai Komisaris Utama[1].         
2.   Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris hanya warga negara Indonesia yang -memenuhi persyaratan yang ditentukan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 
3.   Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS[2]  untuk jangka waktu 5 (lima) tahun[3] dengan    tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.   
4.   Anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji dan/atau tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh RUPS[4].                              
5.   Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk  mengisi lowongan itu dengan memperhatikan   ketentuan ayat 2 pasal ini.              
6.   Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan    memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal   pengunduran dirinya.                     
7.   Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir   apabila:
a.   kehilangan Kewarganegaraan Indonesia; 
b.   mengundurkan diri sesuai dengan  ketentuan ayat 6;                   
c.   tidak lagi memenuhi persyaratan  perundang-undangan yang berlaku;      -
d.   meninggal dunia;                     
e.   diberhentikan berdasarkan keputusan  RUPS.       

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS
Pasal 17.                    
1.   Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan   dan halaman atau tempat lain yang  dipergunakan atau yang dikuasai oleh       Perseroan dan berhak memeriksa semua  pembukuan, surat dan alat bukti lainnya,    memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas  dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui -segala tindakan yang telah dijalankan oleh  Direksi.  
2.   Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala  hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.   
3.   Apabila seluruh anggota Direksi  diberhentikan sementara dan Perseroan tidak -mempunyai seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan  untuk mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris berhak untuk memberikan     kekuasaan sementara kepada seorang atau  lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas -tanggungan Dewan Komisaris[5].              
4.   Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang   diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam anggaran dasar ini berlaku pula baginya. 

RAPAT DEWAN KOMISARIS [6]             
Pasal 18.                    
1.   Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang  atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih   anggota Direksi atau atas permintaan dari 1  (satu) pemegang saham atau lebih yang   bersama-sama mewakili 1/10 (satu per  sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham   dengan hak suara yang sah.                 
2.   Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan  oleh Komisaris Utama, apabila Komisaris     Utama berhalangan maka anggota Dewan Komisaris yang lain berhak melakukan       panggilan rapat berdasarkan kuasa dari  Komisaris Utama.                        
3.   Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota  Dewan Komisaris dengan mendapat tanda terima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan   tanggal panggilan dan tanggal rapat.      
4.   Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.   
5.   Rapat Dewan Komisaris diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan    usaha perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, panggilan    terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan  dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan    dimanapun juga dan berhak mengambil  keputusan yang sah dan mengikat.          
6.   Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh  Komisaris Utama dalam hal Komisaris Utama   tidak dapat hadir atau berhalangan yang  tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang -anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh   dan dari antara anggota Dewan Komisaris yang hadir.                                 
7.   Seorang anggota Dewan Komisaris dapat  diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya  oleh anggota Dewan Komisaris lainnya  berdasarkan surat kuasa.  
8.   Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila   lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah   anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili -dalam rapat.                             
9.   Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus  diambil berdasarkan musyawarah untuk       mufakat. Apabila tidak tercapai maka  keputusan diambil dengan pemungutan suara   berdasarkan suara setuju paling sedikit     lebih dari 1/2 (satu per dua) dari jumlah   suara yang dikeluarkan dalam rapat.   
10.  Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, Ketua Rapat Dewan        Komisaris yang akan menentukan.           
11.  a.  Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang       diwakilinya.                         
b. Pemungutan suara mengenai diri orang  dilakukan dengan surat suara tertutup   tanpa tanda tangan sedangkan pemungutan -suara mengenai hal-hal lain dilakukan   secara lisan kecuali ketua rapat   menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.                          
c. Suara blanko dan suara yang tidak sah  dianggap tidak dikeluarkan secara sah   dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.                    
12.  a.  Selain penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam  ketentuan ayat 5, Rapat Dewan Komisaris dapat juga dilakukan melalui media     telekonferensi, video konferensi atau   melalui sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat   Dewan Komisaris saling melihat dan  mendengar secara langsung serta        -berpartisipasi dalam Rapat Dewan  Komisaris.                          
b.  Risalah Rapat hasil penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris sebagaimana  dimaksud dalam ayat 12 (a) diatas harus dibuat secara tertulis dan diedarkan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris  yang ikut serta untuk disetujui dan ditandatangani.                      
13.  Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat   Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua  anggota Dewan Komisaris telah diberitahu    secara tertulis dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai   usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut.       Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan        keputusan yang diambil dengan sah dalam    Rapat Dewan Komisaris.   

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN  -
PASAL 19.                    
1.   Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan     -kepada Dewan Komisaris[7] untuk mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai[8].   
2.   Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum dimulainya tahun  buku yang akan datang.                   
3.   Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1(satu) Januari sampai dengan tanggal 31     (tiga puluh satu) Desember. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup. Untuk pertama kalinya buku Perseroan dimulai pada tanggal dari akta pendirian ini dan  ditutup pada tanggal 31 (tiga puluh satu)   Desember 2014 (dua ribu empat belas).     
4.   Dalam waktu selambatnya 5 (lima) bulan  setelah buku Perseroan ditutup, Direksi    menyusun laporan tahunan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku   yang ditandatangani oleh semua anggota  Direksi dan Dewan Komisaris untuk diajukan  dalam RUPS tahunan.                      
Laporan tahunan tersebut harus sudah disediakan di kantor Perseroan selambatnya  14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS tahunan diselenggarakan, agar dapat        diperiksa oleh para pemegang saham. 
5.   Direksi menyusun laporan tahunan dan  menyediakannya dikantor Perseroan untuk     dapat diperiksa oleh para pemegang saham    terhitung sejak tanggal panggilan RUPS tahunan[9]. 

PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN
Pasal 20.                    
1.   Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan         -perhitungan laba rugi yang telah disahkan   oleh RUPS tahunan dan merupakan saldo laba  yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS     tersebut[10].
2.   Dalam hal RUPS tidak menentukan penggunaannya, laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan yang diwajib­kan oleh Undang-Undang dan Anggaran Dasar  Perseroan dibagi sebagai dividen. 
3.   Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak  dapat ditutup dengan dana cadangan, maka  kerugian itu akan tetap dicatat dan        dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan  dalam tahun buku selanjutnya perseroan     -dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam         -perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup.                                
4.   Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun  setelah disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan ke dalam dana cadangan yang     khusus diperuntukkan untuk itu. Dividen  dalam dana cadangan khusus tersebut, dapat  diambil oleh pemegang saham yang berhak sebelum lewatnya jangka waktu 5 (lima) tahun, dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh   Direksi Perseroan[11]  
Dividen yang tidak diambil setelah lewat waktu 10 (sepuluh) tahun tersebut akan     menjadi hak Perseroan.                    
5.   Perseroan dapat membagikan dividen interim  sebelum tahun buku Perseroan berakhir sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang   -berlaku[12].                   





[1] Pasal 108 ayat 3 UUPT
[2] Pasal 111 ayat 1 UUPT
[3] Pasal 111 ayat 3 UUPT
[4] Pasal 113 UUPT
[5] Pasal 106 UUPT
[6] UUPT tidak mengatur tentang mekanisme Rapat Komisaris
[7] Pasal 64 ayat 1 UUPT
[8] Pasal 63 ayat 1 UUPT
[9] Pasal 67 ayat 1 UUPT
[10] Pasal 71 UUPT
[11] Pasal 73 ayat 1 UUPT
[12] Pasal 72 UUPT

Related Posts: